Selasa, 31 Juli 2018

Materi Sistem Keamanan Jaringan

       I.            SISTEM KEAMANAN JARINGAN
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu sistem yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan. Tujuan membuat keamanan jaringan adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa bentuk ancaman fisik maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan.
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan yang benar-benar aman. karna sifat jaringan adalah melakukan komuikasi, dan setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan di salah gunakan. Oleh sebab itu keamanaan jaringan sangatlah dibutuhkan. ang harus dilakukan ialah mengenal beberapa ancaman keamanan jaringan. Serangan terhadap keamanan sistem informasi (security attack) akhir-akhir ini seringkali terjadi kejahatan komputer/cyber crime pada dunia maya seringkali di lakuka oleh kelompok orang yang ingin menembus suatu keaman sebuah sistem. Ada beberapa kemungkinan tipe dari serangan yang dilakuka oleh penyerang yaitu :
1.      Interception yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan hak akses informasi.
2.      Interruption yaitu penyerang yang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak keseluruhan. Karna admin yang asli masih bisa login.
3.      Fabrication yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target.
4.      Modification yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara keseluruhan.

Metode Keamanan Jaringan
Dalam merencanakan suatu sistem keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat di tetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pembatasan akses pada suatu jaringan
Ada beberapa konsep dalam pembatasan akses jaringan, yakni sebagai berikut :
·         Internal password authentication : Password local untuk login ke sitem harus merupakan password yang baik serta di jaga dengan baik. Pengguna aplikasi shadow password akan sangat membantu.
·         Server Based password authentication : termasuk metode ini misalnya sistem kerbros server,TCP-wrapper, dimana setiap service yang di sediakan oleh server tertentu dengan suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut.
·         Server-based token authentication : metoda ini menggunakan authentication system yang lebih ketat, yaitu dengan menggunakan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu hanya bisa dilakukan oleh login tertentu dengan mengggunakan token khusus.
·         Firewall dan Routing Control : Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan. Dengan adanya firewall semua paket ke sistem di belakang firewall dari jaringan luar tidak dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan dengn mesin firewall.

2.      Menggunakan metode dan mekanisme tertentu
Yakni sebagai berikut :
·         Enkripsi : Salah satu pembatasan akses adalah dengan enkripsi. Proses enkripsi mengcode data dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai kunci untuk membaca data.
·         Terminologi Kriptografi : Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman.
·         Terminology Enskripsi-Deskripsi : Proses yang digunakan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut cipertext) adalah enkripsi (encryption). Chipertext adalah sebuah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
·         Digital Signature : Digunakan untuk menyediakan authentication, perlindungan, integritas, dan non-repudiation.
·         Algoritma Checksum/Hash : Digunakan untuk menyediakan perlindungan integritas, dan dapat menyediakan authentication. Satu atau lebih mekanisme dikombinasikan untuk menyediakan security service.
Dengan adanya pemantauan yang teratur maka penggunaan sistem oleh  yang tidak berhak dapat dihindari / cepat diketahui . untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui aktivitas yang normal. Bila hal-hal yang mencurigakan terjadi , maka perlu dijaga kemungkinan adanya intruder.
Metodologi keamanan informasi bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan dan memelihara keberlangsungan bisnis dengan memerhatikan semua kemungkinan kelemahan  dan ancaman terhadap asset informasi. Untuk menjamin keberlangsungan bisnis, metodologi keamanan informasi berusaha memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan asset informasi internal.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
1.      Tembok pengaman (baik secara fisik maupun maya), yaitu suatu cara untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada jaringan, baik secara fisik (kenyataan) maupun maya (menggunakan software).
2.      Rencana pengamanan, yaitu suatu rancangan yang nantinya akan di implementasikan untuk melindungi jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman dalam jaringan.

Klasifikasi Serangan ke Jaringan Komputer
Menurut David Icone, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat macam :
·         Keamanan fisik (Physical Security)
Suatu keamanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan wiretapping (proses pengawasan dan penyadapan untuk mendapatkan password agar bisa memiliki akses).
·         Keamanan Data dan Media
Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data.Cara lainya adalah dengan memasang backdoor atau Trojan horse pada sistem target.
·         Keamanan Dari Pihak Luar
Memanfaatkan factor kelemahan atau kecerobohan dari orang berpengaruh (memiliki hak akses) merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh seorang hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya.
·         Keamanan dalam Operasi
Merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian sistem tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali.

Beberapa Alasan keamanan jaringan sangat penting karena :
·         Dapat menjaga informasi dari orang yang tidak berhak megakses.
Contoh : data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security, number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya).
·         Informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
Contoh :  e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
·         Berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.
Contoh : dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
Syarat-syarat keamanan jaringan :
·         Prevention (pencegahan).
Akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer dapat dicegah dengan memilih dan melakukan konfigurasi layanan (services) yang berjalan dengan hati-hati
·         Observation (observasi).
Perawatan jaringan komputer harus termasuk melihat isi log yang tidak normal yang dapat merujuk ke masalah keamanan yang tidak terpantau. System IDS dapat digunakan sebagai bagian dari proses observasi tetapi menggunakan IDS seharusnya tidak merujuk kepada ketidak-pedulian pada informasi log yang disediakan.
·         Response (respon).
Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan keamanan suatu system telah berhasil sisusupi , maka personil perawatan harus segera mengambil tindakan. Tergantung pada proses produktifitas dan masalah yang menyangkut dengan keamanan maka tindakan yang tepat harus segera dilaksanakan.
Kategori keamanan jaringan :
·         Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contoh : perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan
·         Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa seperti orang, program, atau sistem yang lain.Contoh : penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
·         Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh : pengiriman pesan palsu kepada orang lain.

Aspek-aspek Pada Keamanan Jaringan

·         Confidentiality : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi. Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.
·         Integrity : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat dimana-mana dalam sistem atau mengikuti istilah “messaging” tidak terjadi cacat maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.
·         Availability : adalah punya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.
·         Non-repudiation : aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah antraksi.
·         Authentication : adalah satu langkah yang menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau suatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenaranya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverivikasi identitasnya. Pada suatu sistem computer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
·         Acces Control : adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik(hak akses).
·         Accountability : adalah pembatasan akses untuk memasuki beberapa lokasi. Proses akses Control ditunjukan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berwenang dan punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan bisnis, mendapatkan ijin, memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk masuklah yang dapat memasuki atau bekerja di dalam fasilitas. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan fasilitas, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin

Manfaat Keamanan Jaringan
Dibawah ini merupakan beberapa manfaat jaringan.
·         Resource sharing : dapat menggunakan sumber daya yang secara bersama-sama.
Contoh : seorang pengguna yang di 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan  dalam menggunakan data tersebut dan seolah-olah data tersebut berada di dekatnya.
·         Reliabilitas tinggi : dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan.
Contoh : semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga, atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa digunakan.
·         Menghemat uang : komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar.

   II.            TOOLS
*    Wireshark

Wireshark adalah penganalisis paket gratis dan sumber terbuka. perangkat ini digunakan untuk pemecahan masalah jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan protokol komunikasi, dan pendidikan. awalnya bernama Etheral, pada Mei 2006 proyek ini berganti nama menjadi Wireshark karena masalah merek dagang. 

*   Metasploit
Metasploit adalah framework yg didalamnya sudah terintegrasi module2 baik itu untuk exploit maupun auxiliary yang bisa membantu anda untuk testing penetrasi, pengembangan IDS Signature maupun riset exploit.

*   Nessus
Nessus merupakan sebuah software scanning yang dapat digunakan untuk meng-audit keamanan sebuah sistem seperti vulnerability, misconfiguration, security patch yang belum diaplikasikan, default password, dan denial of service (DoS). Nessus berfungsi untuk memonitoring lalu-lintas jaringan.
*   Aircrack-ng
Aircrack-ng adalah sebuah cracking program untuk 802.11 WEP dan WPA wireless key, kegunaannya adalah untuk merecover password wireless yang di enkripsi dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya paket data yang berhasil ditangkap dan meng-generate passwordnya. intinya adalah aircrack-ng merupakan satu set tool untuk mengaudit wireless password. 
*   Snort
Snort adalah NIDS yang bekerja dengan menggunakan signature detection, berfungsi juga sebagai sniffer dan packet logger. Snort pertama kali dibuat dan dikembangkan oleh Marti Roesh, lalu menjadi sebuah opensource project.
*   Cain and Abel
Cain and Abel adalah pemulihan password utilitas yang dapat memudahkan untuk pemulihan berbagai jenis password jaringan, cracking password ter-enskripsi menggunakan Dictionary, Brute-Force dan serangan Kriptoanalisis, rekaman percakapan VoIP, membongkar decoding password, mengungkap password cache dan menganalisis protokol routing.

*   BackTrack
BackTrack adalah salah satu distro linux yang merupakan turunan dari slackware yang mana merupakan merger dari whax dan auditor security collection. BackTrack berisi banyak tools keamanan yang terkenal yaitu : Metasploit, RFMON Injection capable wireless drivers, Aircrack-ng, Kismet, Nmap, Ophcrack, Ettercrack, Wireshark, BeEF(Browser Exploitation Framework), dll.
*   Netcat
Netcat adalah sebuah utiliti tool yang digunakan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan protokol TCP atau UDP. yang dapat membuka koneksi TCP, mengirimkan paket2 UDP, listen pada port TCP dan UDP, melakukan scanning port, dan sesuai dengan IPv4 dan IPv6.


*   Tcpdump

Tcpdump adalah tool yang berfungsi mencapture, membaca atau mendumping paket yang sedang ditransmisikan melalui jalur TCP. 
*   John the Ripper
John the Ripper adalah tools yang didesain untuk membantu administrator sistem dalam menemukan kelemahan password. tools ini mampu digunakan dalam berbagai bentuk chipertext, termasuk UNIX’s DES and MD5, Kerberos AFS password, Windows LM hashes, BSDI’s extended DES, dan OpenBDS’s Blowfish.
III.            PACKET FILTERING
Penapisan paket (bahasa Inggris: Packet filtering) adalah mekanisme yang dapat memblokir paket-paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan sebelumnya.
Packet filtering adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang digunakan untuk mengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam sistem atau jaringan dan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering umumnya digunakan untuk memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP yang mencurigakan, nomor port TCP/UDP yang mencurigakan, jenis protokol aplikasi yang mencurigakan, dan kriteria lainnya. Akhir-akhir ini, fitur packet filtering telah dimasukkan ke dalam banyak sistem operasi (IPTables dalam GNU/Linux, dan IP Filter dalam Windows) sebagai sebuah fitur standar, selain tentunya firewall dan router.
Implementasi
Packet filtering terbagi menjadi dua jenis, yakni:
·        Static packet filtering (Penapisan paket statis)
Cara kerja penapis paket statis
Static packet filtering akan menentukan apakah hendak menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang disimpan di dalam header sebuah paket (seperti halnya alamat sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, jenis protokol, serta informasi lainnya). Jenis ini umumnya ditemukan di dalam sistem-sistem operasi dan router dan menggunakan sebuah tabel daftar pengaturan akses (access control list) yang berisi peraturan yang menentukan "takdir" setiap paket: diterima atau ditolak.
Administrator jaringan dapat membuat peraturan tersebut sebagai daftar yang berurutan. Setiap paket yang datang kepada filter, akan dibandingkan dengan setiap peraturan yang diterapkan di dalam filter tersebut, hingga sebuah kecocokan ditemukan. Jika tidak ada yang cocok, maka paket yang datang tersebut ditolak, dan berlaku sebaliknya.
Peraturan tersebut dapat digunakan untuk menerima paket atau menolaknya dengan menggunakan basis informasi yang diperoleh dari header protokol yang digunakan, dan jenis dari paket tersebut. Kebanyakan perangkat yang memiliki fitur packet filtering, menawarkan kepada administrator jaringan untuk membuat dua jenis peraturan, yakni inbound rule dan outbound rule. Inbound rule merujuk inspeksi paket akan dilakukan terhadap paket yang hendak keluar, sementara outbound rule merujuk kepada inspeksi paket akan dilakukan terhadap paket yang datang dari luar.

·        Dynamic packet filtering (Penapisan paket dinamis), atau sering juga disebut sebagai Stateful Packet Filter.
Cara kerja penapis paket dinamis
Dynamic packet filtering beroperasi seperti halnya static packet filtering, tapi jenis ini juga tetap memelihara informasi sesi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi sesuai kebutuhan. Jenis ini seringnya diimplementasikan di dalam produk firewall, di mana produk-produk tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan dan aliran data keluar dari jaringan.

Sebagai contoh, sebuah dynamic packet filter dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya lalu lintas inbound protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) saja yang diizinkan masuk jaringan, sebagai respons dari request dari klien HTTP yang berada di dalam jaringan. Untuk melakukan hal ini, lalu lintas oubound yang melalui port 80/TCP akan diizinkan, sehingga request HTTP dari klien yang berada di dalam jaringan dapat diteruskan dan disampaikan ke luar jaringan. Ketika sebuah request HTTP outbound datang melalui filter, filter kemudian akan melakukan inspeksi terhadap paket untuk memperoleh informasi sesi koneksi TCP dari request yang bersangkutan, dan kemudian akan membuka port 80 untuk lalu lintas inbound sebagai respons terhadap request tersebut. Ketika respons HTTP datang, respons tersebut akan melalui port 80 ke dalam jaringan, dan kemudian filter pun menutup port 80 untuk lalu lintas inbound.

Pendekatan seperti ini tidak mungkin dilakukan di dalam static packet filtering, yang hanya dapat dikonfigurasikan untuk memblokir lalu lintas inbound ke port 80 atau membukanya, bukan sebagian dari lalu lintas tersebut. Meskipun demikian, dynamic packet filtering juga dapat dikelabui oleh penyerang, karena para penyerang dapat "membajak" sebuah sesi koneksi TCP dan membuat lalu lintas yang datang ke jaringan merupakan lalu lintas yang diizinkan. Selain itu, dynamic packet filtering juga hanya dapat digunakan pada paket-paket TCP saja, dan tidak dapat digunakan untuk paket User Datagram Protocol (UDP) atau paket Internet Control Message Protocol (ICMP), mengingat UDP dan ICMP bersifat connectionless yang tidak perlu membangun sebuah sesi koneksi (seperti halnya TCP) untuk mulai berkomunikasi dan bertukar informasi.
IV.            PROXY
A. Penjelasan proxy
Pengertian proxy adalah server yang menyediakan suatu layanan untuk meneruskan setiap permintaan user kepada server lain yang terdapat di internet. Atau definisi proxy server yang lainnya yaitu suatu server atau program komputer yang mempunyai peran sebagai penghubung antara suatu komputer dengan internet.
B. Cara kerja Proxy server
Bagaimanakah proxy bekerja? Sebenarnya prinsip kerja proxy server sangatlah sederhana, saat user menggunakan layanan suatu proxy lalu meminta file atau data yang terdapat di public server (internet) maka proxy akan meneruskannya ke internet jadi seolah-olah proxy tersebut yang memintanya. Dan saat proxy server telah mendapatkan apa yang diminta oleh user, proxy akan memberikan respon kepada user jadi seolah-olah dialah public servernya.

Apa itu proxy server?
C. Fungsi proxy
Berikut di bawah ini adalah beberapa fungsi proxy:
1. Fungsi conecting sharing
Salah satu fungsi proxy adalah sebagai connecting sharing yaitu sebagai penghubung atau perantara pengambilan data dari suatu alamat IP dan diantarkan ke alamat IP lainnya ataupun kepada IP komputer user.
2. Fungsi filtering
Terdapat beberapa proxy yang dilengkapi dengan firewall yang dapat memblokir beberapa atau sebuah alamat IP yang tidak diinginkan, sehingga beberapa website tidak dapat diakses dengan memakai proxy tersebut. Itulah salah satu fungsi dari proxy sebagai filtering. Baca juga: Pengertian firewall dan fungsinya terlengkap.
3. Fungsi caching
Dan fungsi proxy yang lainnya yaitu sebagai fungsi caching, disini maksudnya proxy juga dilengkapi dengan media penyimpanan data dari suatu web, dari query ataupun permintaan akses user. Misalnya permintaan untuk mengakses suatu web dapat lebih cepat jika telah ada permintaan akses ke suatu web pada pemakai proxy sebelumnya. Itulah fungsi proxy sebagai chacing.


D. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh web proxy
Web proxy adalah komputer server yang bertindak sebagai komputer lainnya berfungsi untuk melakukan request terhadap kontent dari suatu jaringan internet ataupun jaringan intranet. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan oleh web proxy diantaranya sebagai berikut ini:
  • Dapat menyembunyikan alamat IP address.
  • Dapat dipakai untuk mengakses suatu website yang telah di blok oleh ISP (Internet service provider) atau oleh suatu organisasi. Baca juga: Pengertian, contoh dan fungsi ISP (Internet Service Provider).
  • Dapat di gunakan untuk men-blok beberapa atau sebuah website yang nantinya didak dapat diakses.
  • Dapat men-filter cookies yang tidak di inginkan dan seluruh cookies yang tersimpan di encrypt.
  • Dan dapat meningkatkan keamanan privacy pengguna.

  V.            TUNNELING
Teknologi tunneling merupakan teknologi yang bertugas untuk menangani dan menyediakan
koneksi point-to-point dari sumber ke tujuannya. Disebut tunnel karena koneksi
point-to-point tersebut sebenarnya terbentuk dengan melintasi jaringan umum, namun
koneksi tersebut tidak memperdulikan paket-paket data milik orang lain yang sama-sama
melintasi jaringan umum tersebut, tetapi koneksi tersebut hanya melayani transportasi data
dari pembuatnya.
Tunneling adalah dasar dari VPN untuk membuat suatu jaringan private melalui jaringan
internet. Tunneling juga merupakan enkapsulasi atau pembungkusan suatu protokol ke
dalam paket protokol.
Disebut tunnel atau saluran karena aplikasi yang memanfaatkannya hanya melihat dua end
point, sehingga paket yang lewat pada tunnel hanya akan melakukan satu kali lompatan
atau hop. Tunneling pada VPN menggunakan enkripsi untuk melindungi data agar tidak
dapat dilihat oleh pihak-pihak yang tidak diberi otorisasi dan untuk membuat suatu
encapsulation multiprotocol jika diperlukan.Proses transfer data dari satu jaringan ke
jaringan lain memanfaatkan jaringan internet secara terselubung (tunneling). Ketika paket
berjalan menujun ke node tujuan, paket ini melalui suatu jalur yang disebut tunnel .
Protocol tunneling tidak mengirimkan frame sebagaimana yang dihasilkan oleh node
asalnya begitu saja, melainkan membungkusnya men-enkapsulasi dalam header tambahan.
Header tambahan tersebut berisi informasi routing sehingga data frame yang dikirim dapat
melewati.